ERDHIKA MORNING IDEA 27 MEI 2021
View PDF
27 May 2021

Sri Mulyani Optimis Indonesia Lepas Dari Resesi, Harapan Baru Bagi IHSG


Indeks pada perdagangan hari ini (25/5/2021) ditutup menguat pada level 5816 (0.91%) ditransaksikan senilai Rp 11.77 Triliun dengan volume transaksi 21.12 Miliar lembar saham dimana asing melakukan Aksi Beli Bersih Rp 408.13 Miliar pada beberapa saham LQ45 seperti: Net Foreign Buy , TLKM 45.4(B) , MDKA 30.7(B) , BBCA 30.5(B) , BBRI 30.2(B) , TBIG 26.3(B) , ANTM 25.8(B). Indikator stochastic juga nampak terjadi golden cross yang mengindikasikan adanya potensi terjadinya penguatan. Adapun sektor yang menopang laju indeks perdagangan kemarin meliputi sektor Energy (1.396%), Financials (1.333%), Infrastructures (1.266%), Basic Materials (1.14%), Industrials (0.912%), Consumer Cyclicals (0.457%), Healthcare (0.324%), Properties & Real Estate (0.111%) dimana sektor yang masih membebani laju indeks hari ini meliputi sektor Consumer Non-Cyclical (-0.064%), Technology (-0.399%), Transportation & Logistic (-1.876%). Pergerakan indeks hari ini cenderung menguat seiring dengan rilisnya suku bunga acuan serta Lending Facility Rate dan Deposit Facility Rate yang sesuai ekspetasi para pelaku pasar. Dimana untuk suku bunga acuan masih tertahan di level 3.5%, kemudian untuk lending facility rate dan deposite facility rate akan bertahan di level 4.25% dan 2.75%. Penahanan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia ini sejalan dengan kondisi yang ada saat ini. Recovery economy terus terjadi, pemberian stimulus, kenaikan ekspor-impor, kenaikan investasi non-pembangunan, perbaikan konsumsi, hingga stimulus fiskal maupun moneter dari pemerintah sudah dilakukan hingga saat ini dan akan terus dilakukan hingga adanya tanda-tanda kenaikan inflasi yang mendorong Bank Indonesia untuk melakukan kebijakan moneter terkait suku bunga. Menurut Bank Indonesia saat ini inflasi di Indonesia cenderung masih lemah, bahkan BI memproyeksikan hingga dengan akhir tahun inflasi kita masih akan cenderung rendah. Hal tersebutlah yang membuat BI masih melakukan penahanan suku bunga dan diproyeksikan baru akan ada perubahan pada awal tahun 2022 atau ketika kondisi sudah memungkinkan (inflasi mengalami kenaikan yang signifikan). Tidak hanya proyeksi inflasi yang masih rendah hingga akhir tahun ini, Bank Indonesia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir 2021 diperkirakan akan tumbuh sebesar 4.1%-5.1%, sedangkan untuk kuartal 2 dan kuartal 3 2021 Bank Indonesia memproyeksikan akan tumbuh masing-masing sebesar 6% dan 5.3%. Tidak hanya Bank Indonesia, Menteri keuangan Ibu Sri Mulyani juga memproyeksikan pertumbuhan kuartal 2 2021 bisa tumbuh sebesar 8.3%. Proyeksi keduanya cukup optimis dibandingnya dengan kuartal 1 yang masih terkontraksi. Namun, jika melihat kondisi yang ada, konsumsi masyarakat mulai meningkat, bahkan data indeks kepercayaan konsumen (IKK) Indonesia yang terakhir juga sudah diatas 100 atau diatas acuan IKK Indonesia yang menunjukan adanya keoptimisan masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi selama 6 bulan kedepan. Kemudian kegiatan ekonomi juga mulai berjalan normal dengan protokol kesehatan yang tetap diberlakukan, program vaksinasi yang terus dilakukan, serta masyarakat sudah mulai terbiasa dengan kondisi yang ada, apalagi dikuartal 2 ini terdapat momentum lebaran, maka bukan tidak mungkin kuartal 2 2021 akan tumbuh positif. Namun meskipun demikian, masyarakat perlu mewaspadai adanya kemungkinan gelombang virus corona jenis baru yang mungkin bisa saja melanda Indonesia, apalagi saat pekan ini merupakan momentum bagi masyarakat yang sebelumnya melakukan mudik kembali ke daerah atau kota tempat mereka bekerja atau tinggal, sehingga kemungkinan akan ada potensi kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia. Kemudian dari domestik kita beralih ke bursa US, hari Rabu akan rilis data terkait cadangan minyak dari US yang diproyeksikan akan ada penurunan dibandingkan dengan sebelumnya. Kemudian hari Kamis akan rilis data terkait kalim penggangguran di US secara mingguan yang diproyeksikan akan kembali mengalami penurunan sebesar 425.000 dari 444.000. Tentu apabila proyeksi tersebut benar maka akan menjadi slaah satu katalis positif bagi bursa US dan juga Bursa Regional pada umumnya termasuk Indonesia. Hari Rabu jam perdagangan bursa libur, dan akan dibuka kembali pada hari Kamis yang mana berdasarkan data diatas maka kami memproyeksikan pergerakan indeks hari Kamis (27/5/2021) diperkirakan akan bergerak konsolidasi pada range pergerakan 5750 - 5850.






PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com